
Ratusan Kasus HIV AIDS di Kota Kendari Dominan LSL
DETIKANOA.COM- Ratusan warga Kota Kendari terkonfirmasi positif Human Imunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS). Dinas Kesehatan Kota Kendari merilis sekiranya 290 kasus sejak Januari-Desember 2022 itu didominasi lelaki seks lelaki (LSL). Diketahui kasus itu meningkat dari tahun sebelumnya.
Terdapat 8 populasi kunci HIV AIDS di Kota Kendari, diantaranya pekerja seks wanita (PSK), lelaki seks lelaki (LSL), penghuni lapas, ibu hamil, Waria, penggunaan narkoba jenis suntik, dan penderita infeksi menular seksual.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan dari tahun ke tahun kecenderungan kasus HIV AIDS terus terjadi di Kota Kendari. Sebab menurutnya, Kota Kendari merupakan ibu kota provinsi, sehingga terjadi mobilitas paling tinggi.
Terlebih saat ini terjadi kecenderungan pergaulan
laki-laki melakukan hubungan seks dengan sesama jenis atau LSL.
"Nah populasi terbesar untuk terinfeksi sekarang malah ada disitu," ungkapnya, Rabu (25/1/2023).
Untuk itu, ia mengimbau seluruh masyarakat khususnya anak-anak muda untuk menghindari seks bebas, dan bagi yang telah menikah agar tetap setia kepada pasangannya. Sebab penularan utama HIV AIDS ada pada hubungan seks.
"Tetap kembali fitrah, ajaran agama, dan keluarga," ucapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi menjelaskan dari ratusan kasus HIV AIDS itu didominasi usia produktif yakni 15-49 tahun.
Dimana terdapat beberapa anak usia sekolah sudah terkonfirmasi, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas untuk mendata sekolah-sekolah yang berada di masing-masing wilayah kerja.
Kemudian memaksimalkan peran-peran mereka dalam hal ini meningkatkan pengetahuan untuk seluruh siswa terkait HIV AIDS.
"Apa itu HIV AIDS, bagaimana pencegahannya. Dan kalau memang paling mentoknya kita perkenalkan bahaya HIV AIDS kepada para pelajar," kata Ellfi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/1/2023).
"Karena memang berkaca dari data di 2022, sudah banyak anak-anak kita yang usia sekolah yang memang terkonfirmasi positif HIV AIDS," tambahnya.
Diharapkan, melalui pengetahuan yang bagus, peserta didik atau anak sekolah itu bisa lebih meningkatkan perilakunya untuk tidak main-main dengan HIV AIDS.
Dalam artian tidak mencoba-coba atau tidak ingin sekedar mengetahui perilaku yang dianggap beresiko (HIV AIDS).
Sebab menurutnya, diusia mereka (Pelajar) rasa ingin tahunya sangat besar.
Ellfi juga mengaku banyak upaya yang terus dilakukan di 2022 untuk menemukan kasus itu, sebab terdapat beberapa organisasi-organisasi yang memang konsen di bidang penemuan ratusan kasus tersebut.
"Mereka betul-betul membantu kami dilapangan dalam hal penjangkauan di populasi kunci," tutupnya.
Reporter : Is
Editor : Reyhan
Regional
Jurnalis DetikAnoa.com dilengkapi tanda pengenal saat meliput. Demi menjaga independensi diharapkan tidak memberikan sesuatu kepada jurnalis DetikAnoa.com saat menjalankan tugas jurnalistik. DetikAnoa.com melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Komentari Berita