SOSIALISASI MITIGASI KERAWANAN PEMILU 2024 MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKASI BENCANA PADA BADAN ADHOC KP

Ketua KPU Kota Kendari mengatakan kegiatan pengabdian ini sudah dua kali diadakan, sebelumnya berkaitan dengan pemilih disabilitas, sedangkan hari ini perihal mitigasi bencana.

DETIKANOA.COM-KENDARI-Senin, 23 Oktober 2023 bertempat di aula KPU Kota Kendari telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Kerawanan Pemilu 2024 Melalui Pendekatan Komunikasi Bencana Pada Badan Adhoc KPU Di Kota Kendari. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang diprakarsai oleh beberapa dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO yakni, Dr.H.M.Najib Husain,S.Sos,M.Si, Dewi Anggraini,S.Sos,M.Si dan Rahman Ako,S.Sos,M.A.P.

Sosialisai ini turut dihadiri oleh KPU Kota Kendari Jumwal Saleh, Arwah selaku Kordinator Divisi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, serta beberapa perwakilan dari badan adhoc kota Kendari, yakni PPK dan PPS serta Mahasiswa dari Program Studi Ilmu Politik UHO. Sosialisasi ini diadakan sebagai bentuk pencegahan, agar kejadian pada pemilu 2019 tidak terulang kembali, s

eperti adanya penyelenggara yang mengalami luka-luka dan kehilangan nyawa.

Dalam pemaparan saat Sosilalisasi M. Najib Husain mengatakan Mitigasi Kerawanan Pemilu 2024 Melalui Pendekatan Komunikasi Bencana Pada Badan Adhoc KPU Di Kota Kendari, dapat dilihat pada tiga bagian yaitu : Rekrukmen Badan Adhoc, Beban Kerja dan Integritas Badan Adhoc KPU. Berpijak dari kejadian Pemilu 2019 di mana di Provinsi Sulawesi Tenggara pasca Pemilu 2019 ditemukan ada 436 Penyelenggara Pemilu yang sakit penyelenggara Pemilu dan meninggal 6 orang Badan Adhoc yang meninggal. Untuk itu melalui sosialisasi ini ada beberapa rekomendasi yang diberikan : Pertama, Rekruitmen Badan Adhoc bekerjasama dengan universitas. Kedua Kewajiban menyertakan surat keterangan dokter dan pemberian asuransi kesehatan, kematian dan kecelakaan kerja bagi penyelenggara ad hoc. Ketiga, Penyesuaian gaji dan beban kerja petugas ad hoc. Keempat, Pelaksanaan Bintek petugas ad hoc secara online. Kelima, Efisiensi waktu perhitungan hasil pemilu melalui e-rekap. Keenam, Penyederhanaan system administrasi pemilu,. Jika ini dilakukan maka tragedi pemilu 2019 tidak akan terjadi lagi.

Jumwal Saleh mengatakan, “Kegiatan tadi itu sangat baik, sangat bagus bagus bagi KPU, dikarenakan tentu itu hasil penelitian, jadi di dalamnya ada data-data, ada fakta-fakta temuan lapangan dan kemudian dieloborasi melalui proses wawancara mendalam kepada narasumber, jadi sekali lagi itu sangat baik dan tentu hasil penelitian itu tadi makanya saya sampaikan muaranya itu berkaitan ada regulasi, ada saran masukan maka kami sampaikan sebaiknya dikirim ke KPU RI karenakan yang merancang regulasi itu nantikan KPU RI, tapi bagi kami KPU Kota Kendari dan jajaran khususnya PPK, PPS itu dari data-data tadi itu, dan temuan fakta tadi itu, itu sudah menjadi bahan masukan yang baik, agar memitigasi adanya kerawanan-kerawanan bencana khususnya yang berkaitan dengan proses hitung, terjadi kelelahankah atau kemudian ada bencana dan sebagainya”.

Ketua KPU Kota Kendari mengatakan kegiatan pengabdian ini sudah dua kali diadakan, sebelumnya berkaitan dengan pemilih disabilitas, sedangkan hari ini perihal mitigasi bencana. Namun, terkait kerjasama untuk sosialisasi dan pendidikan pemilih itu sudah sering dilakukan, pungkasnya.

 

 

KPU

Share Berita

Komentari Berita


BERITA LAINNYA

BACA JUGA