Membangun Kesadaran Pemilih 2024: Mahasiswa Ilmu Politik UHO Mengusung Kampanye Sosial ke Masyarakat

Mahasiswa Ilmu Politik Angkatan 2022 UHO Menyelenggarakan Kampanye Sosial kepada warga di Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

DETIKANOA.COM- Jelang pemilu 2024, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Angkatan 2022 mengadakan kampanye sosial pada mata kuliah Komunikasi Politik yang diampu oleh Bapak Dosen Dr. M. Najib, S.sos., M.Si. untuk membina kesadaran berpolitik dengan tema yang diusung anti politik uang, dan antisipasi berita hoaks di Desa Lawoila, Kecamatan Konda sebagai Kampoeng Literasi Politik di bawah binaan Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan.

Kampanye sosial yang diusung di Desa Lawoila pada Sabtu, 14 Oktober 2023 menyasar berbagai kalangan, mulai dari pemilih pemula hingga pemilih berpengalaman.

Dihadiri oleh sekretaris desa, kepala desa, dan dikoordinasi oleh dosen Andi L

eo Ali Wahab, sebanyak 150 mahasiswa diarahkan untuk melakukan sosialisasi dengan sistem door-to-door pada tiap rumah.

Sekretaris Desa Lawoila mengungkapkan bahwa kegiatan yang dijalankan oleh Mahasiwa Ilmu Politik ini cukup baik dan meminta untuk meningkatkan edukasi dan penjelasan seputar penolakan terhadap praktik politik uang dan berita hoaks agar masyarakat desa pun dapat mengerti mengenai bahaya yang dapat timbul.
 
“Desa Lawoila dipilih langsung sebagai desa percontohan selama kurang lebih satu tahun karena dalam praktik pemilihan kepala desanya sama sekali tidak menggunakan uang” terangnya.

Salah satu warga Desa Lawoila, Harini (39), menyampaikan bahwa kegiatan dan penamaan desanya sebagai Kampoeng Literasi Politik sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar karena umumnya warga akan menolak bila diberi uang atau sembako sebagai modus pemilihan. 

Keterangan ini menunjukkan komitmen masyarakat yang walaupun mayoritas masyarakat Desa Lawoila hanya petani dengan tingkat ekonomi yang rendah, mereka tetap akan menolak jika ada caleg yang memberikan uang. Hal ini sudah menjadi norma dan kebiasaan warga desa dan terbukti pada saat pemilihan kepala desa, tidak ada calon yang berani bermain uang karena masyarakat pasti tidak akan menerima dan memilih calon tersebut. 

Sumber : Istimewah 
 

Regional

Share Berita

Komentari Berita


BERITA LAINNYA

BACA JUGA