
Tindak lanjut Program Peningkatan Penyediaan Layanan Lokal atau Local Service Delivery Improvement Project (LSDP) yang didanai Bank Dunia melalui fasilitasi Kementerian Dalam Negeri,
DETIKANOA.COM- Tindak lanjut Program Peningkatan Penyediaan Layanan Lokal atau Local Service Delivery Improvement Project (LSDP) yang didanai Bank Dunia melalui fasilitasi Kementerian Dalam Negeri, pihak Bank Dunia menunjuk konsultan dari India CRISIL, untuk melakukan asesmen atau penilaian.
CRISIL melakukan asesmen mendalam terkait eksisting pengelolaan sampah di Kota Kendari untuk menjadi rekomendasi ke Bank Dunia, terkait model investasi dan program yang cocok untuk dilaksanakan di Kendari. Hal ini disampaikan Mehali Patel, ketua tim ahli CRISIL pada saat bertemu dengan Pj. Wali Kota Kendari di ruang kerja Pj Wali Kota, Senin (18/9/2023).
P
j. Wali Kota Kendari, Asmawa menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap tindak lanjut ini. Pemerintah Kota Kendari memiliki tiga komitmen sebagai bentuk prioritas pengelolaan sampah yakni, dukungan regulasi melalui Perda maupun Perwali, dukungan manajemen melalui pembentukan UPTD TPA Puuwatu serta dukungan budget/ alokasi anggaran untuk mendanai program persampahan yang lebih menyasar kepada penguatan masyarakat ditingkat basis.
“Kami ingin mengembalikan kejayaan pengelolaan TPA Puuwatu yang pernah menjadi role model TPA terbaik di Indonesia,” ungkapnya.
Untuk memaksimalkan kondisi TPA Puuwatu seluas hampir 25 hektar, saat ini Pemerintah Kota Kendari akan membangun TPST lengkap dengan fasilitasnya, pembangunan itu membutuhkan anggaran sekira Rp 80 miliar di tahun 2024.
“Untuk pengembangan TPST TPA Puuwatu telah tersedia kurang lebih 1,6 hektare luasannya dengan sertifikat milik pemerintah kota Kendari,” kata Asmawa
Saat ini pemerintah Kota Kendari telah menyediakan sejumlah anggaran untuk study kelayakan (Feasibility Study (FS)) dan Rancang Bangun Rinci (detail engineering design (DED)) di APBD Perubahan tahun 2023.
Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi focused group discussion (FGD) dengan instansi teknis yakni DLHK, Bappeda, Dinas PUPR, dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Pada sesi ini, tim ahli Bank Dunia mengumpulkan data dan informasi terkait bagaimana proses pengelolaan sampah mulai dari pengumpulannya di sumber ke TPS dan ke TPA, pelibatan pihak-pihak lain, fasilitas yang dimiliki, kebijakan pendukung, retribusi, sampai pada penganggaran program persampahan.
Agenda hari kedua, tim akan melakukan kunjungan lapangan ke kompleks permukiman, Bank Sampah, TPST dan TPA Puuwatu untuk melihat langsung di lapangan serta bertemu dengan beberapa pihak.
Sebelumnya, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah ( SUPD) II Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda) Kementerian Dalam Negeri Suprayitno menjelaskan, Program Peningkatan Penyediaan Layanan Lokal atau Local Service Delivery Improvement Project (LSDP) memiliki banyak peminat. Mereka mencatat, di awal sekira 80 daerah mengusulkan, kemudian disaring menjadi 46 daerah dan terakhir tersisa 6 daerah termasuk Kendari.
“Kendari menjadi salah satu contoh karena kesiapan Kota Kendari, konon kabarnya 5 tahun, 6 tahun lalu, TPA di sini menjadi yang terbaik di Indonesia,” jelasnya.
Program ini ingin membangkitkan kembali pengelolaan persampahan yang pernah ada, sebab program LSDP merupakan upaya untuk meningkatkan manajemen pengelolaan sampah di wilayah perkotaan dari sisi tata kelola pemerintahan, kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat, pemberdayaan masyarakat serta kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
ADV
Jurnalis DetikAnoa.com dilengkapi tanda pengenal saat meliput. Demi menjaga independensi diharapkan tidak memberikan sesuatu kepada jurnalis DetikAnoa.com saat menjalankan tugas jurnalistik. DetikAnoa.com melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Komentari Berita