Kembali ke Jajaran Terbaik, TPA Puuwatu Kendari Siap Menginspirasi Pengelolaan Sampah di Seluruh Ind

Ketua DPRD sepakat untuk memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Kendari

DETIKANOA.COM-Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) perlahan, bertekad akan membenahi pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Puuwatu untuk mengembalikan kondisinya seperti 10 tahun lalu.

Hal ini mendapatkan dukungan dari Ketua DPRD Kota Kendari Subhan. Ketua DPRD sepakat untuk memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Kendari. Subhan percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik dan profesional, TPA Puuwatu dapat kembali menjadi panutan dalam pengelolaan TPA di Indonesia.

Politisi PKS ini mengakui, pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. DPRD juga menegaskan komitmen mereka untuk mendukung implementasi pengelolaan TPA yang profesional. 

“Saya memberikan apresiasi pada

komitmen Pj Wali Kota Kendari yang punya cita-cita besar, saya berharap adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” harapnya.

Dalam upaya memperkuat pengelolaan TPA Puuwatu, DPRD Kota Kendari siap menjalankan peran pengawasan dan memberikan dukungan legislatif. Mereka akan memastikan adanya alokasi anggaran yang memadai dan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan. 

Sebelumnya dalam kunjungannya ke TPA Puuwatu, Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, didampingi Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala, Selasa (23/5/23), Pj Wali Kota Kendari menyatakan akan mengembalikan kondisi TPA Puuwatu seperti 10 tahun lalu yang pernah menjadi kiblat pengelolaan TPA di Indonesia.

“Saya pikir kita tinggal melakukan pembenahan sedikit, maka kawasan TPA Sampah Puuwatu ini, bisa kita kembalikan kejayaannya sebagai daerah tujuan studi banding pengelolaan TPA,” katanya.

Pj Wali Kota Kendari juga ingin memastikan kondisi kolam lindi atau air limbah di TPA Puuwatu masih berfungsi dengan baik.

“Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan pengelolaan TPA ini adalah membentuk lembaga di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan yakni UPTD TPA Puuwatu yang akan fokus menangani kawasan TPA Puuwatu,” katanya.

Dengan terbentuknya, UPTD TPA Puuwatu, dia berharap pengelolaan sampah di lokasi itu dilakukan secara profesional. Selain itu, pemerintah Kota Kendari berkeinginan mengembalikan masa kejayaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Puuwatu sebagai salah satu TPA terbaik di Indonesia.

Saat ini kata dia, TPA Puuwatu membutuhkan penambahan alat berat untuk menangani sampah yang masuk sebanyak 300 ton setiap hari. Alat berat yang ada sudah rusak dan membutuhkan perbaikan, sehingga pekerjaannya tidak maksimal dalam menangani sampah yang masuk setiap hari.

“Revitalisasi atau pembaharuan alat berat yang membantu untuk penggusuran sampah-sampah yang masuk karena setiap hari 300 ton yang masuk. Butuh dukungan alat berat yang bisa membantu, mempercepat pengurukan sampah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari Nismawati menyebut, pengelolaan sampah di TPA Puuwatu setidaknya harus menyediakan alat berat jenis D6 satu unit, alat berat D3 dua unit serta compactor untuk memadatkan sampah.

“Compactornya kita untuk memadatkan sampah itu sudah tua, jadi memang harus dilengkapi semua itu supaya pengelolaan sampah seperti yang disampaikan pak wali tadi kembali seperti 10 tahun yang lalu,” katanya.

untuk diketahui, 10 tahun lalu, TPA Puuwatu merupakan TPA dengan pengelolaan sampah yang terbaik, sebab menghasilkan terobosan baru yakni pemanfaatan gas metan menjadi sumber energi listrik.

Gas metan yang dihasilkan di TPA Puuwatu dapat dijadikan bahan bakar bagi unit-unit genset sehingga dapat menghasilkan listrik yang digunakan oleh masyarakat yang tinggal di kampung mandiri energi.

Proses penangkapan gas metan dari dalam tumpukan sampah melalui pipa penyalur hingga mengeluarkan gas ke permukaan yang bisa digunakan langsung oleh masyarakat.

Dengan demikian, TPA Puuwatu Kendari saat itu menjadi referensi pengelolaan sampah terbaik di Indonesia sehingga ramai dikunjungi berbagai daerah yang hendak studi banding.

Advertorial

Share Berita

Komentari Berita


BERITA LAINNYA

BACA JUGA