
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan untuk mengembangkan kain tenun ini, diperlukan terobosan dan inovasi
DETIKANOA.COM- Kota Kendari dikenal sebagai daerah yang kental dengan budaya. Berbagai kesenian daerah, dan kerajinan ada di Kota Lulo ini. Adalah satunya adalah kerajinan tenun.
Kerajinan tenun mendapat perhatian dari pemerintah daerah melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kendari.
Jenis kerajinan terkenal dari produk tenun di Kendari adalah tenun Tolaki lengkap dengan padanan kebaya, sehingga sempurna dalam penampilan khas pakaian tradisional daerah.
Karena keunikan corak dan kreasi warna tenun Tolaki menginisiatif pemerintah daerah ini untuk mengembangkannya sebagai produk berdaya jual tinggi dengan kualitas bersaing dengan produk tenun daerah lain.
Bahkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Kota Kendari bakal kembangkan tenun Tolaki sebagai warisan budaya.
Pr
ogram tersebut akan dibahas dalam Rakerda Dekranasda Kota Kendari untuk direalisasikan tahun 2023 mendatang.
Rakerda Dekranasda Kota Kendari ini berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Selasa (15/11/2022).
Rakerda ini jadi ajang pamer busana kebaya modern perpaduan tenun khas Tolaki.
Rakerda, membahas langkah terobosan Dekranasda dalam pengembangan kerajinan lokal agar bisa Go Nasional bahkan Internasional.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan untuk mengembangkan kain tenun ini, diperlukan terobosan dan inovasi, sehingga rapat strategis dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan pengembangan seni dan budaya.
Terutama para pengrajin di Kota Kendari yang tergabung dalam Dekranasda. Mereka sangat urgen mendapatkan perhatian serius dan pengembangan kreatifitas melalui pusat kerajinan terpadu.
Upaya ini penting dilaksanakan dalam rangka memajukan produk lokal tenun yang berdaya saing.
Selain itu, Pemkot Kendari melalui Dekranasda akan mengorientasikan pengembangan skill melalui program pelatihan kepada pengrajin, termasuk kalangan pemula yang dipresentasikan bisa menjadi tongkat estafet penerus pembuatan tenun di daerah ini.
"Banyak harapan yang kita sampaikan, paling tidak rakerda ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja. Tetapi menjadi tempat bertemu dan mensinergikan program pemerintah dengan program organisasi maupun masyarakat khususnya yang tergabung dalam Dekranasda," ucapnya.
Plt Ketua Dekranasda Sultra, Nur Endang Abbas mengingatkan agar Dekranasda Kendari tidak menyusun program kerja yang berbelit, melainkan program kerja yang bisa dilakukan dan disesuaikan dengan keuangan daerah.
"Setidaknya program kerjanya terdapat sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergitas antara dekranasda pusat, provinsi, dan Kota Kendari," tambahnya.
Pengembangan budaya lokal melalui kerajinan tenun sudah dilirik pemerintah daerah jauh-jauh hari sebelumnya, karena kualitas produk tenun Kendari dan daerah lain di Sultra tak kalah dengan provinsi lain.
Hal ini, menurut Nur Endang, Kendari dan Sultra punya potensi besar dalam pengembangan produk tenun yang berpeluang mendapatkan pasar ekspor ke luar negeri di masa yang akan datang.
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Kota Kendari, Sitti Chomzah menjelaskan pihaknya akan melakukan perubahan pada motif dalam pengembangan tenun Tolaki di Kota Kendari.
"Tetap diperlukan inovasi tanpa meninggalkan adat budaya itu sendiri," ujarnya.
Untuk mewujudkan program tersebut, Siti Chomzah menyampaikan Pemerintah Kota Kendari sangat mendukung program Dekranasda Kota Kendari, dengan menganggarkannya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk operasional Dekranasda.
Tenun sebagai warisan budaya daerah siap memberikan yang terbaik untuk daerah ini, dan bakal menjadi sektor andalan daerah dengan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan.
Advertorial
AdvertorialJurnalis DetikAnoa.com dilengkapi tanda pengenal saat meliput. Demi menjaga independensi diharapkan tidak memberikan sesuatu kepada jurnalis DetikAnoa.com saat menjalankan tugas jurnalistik. DetikAnoa.com melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Komentari Berita