
Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir sigap dalam percepatan penurunan stunting ini
DETIKANOA.COM- Kasus gizi buruk akut atau stunting kerap terjadi di masyarakat, diakibatkan kurangnya asupan gizi maksimal, sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak secara normal.
Secara nasional, Presiden RI, Joko Widodo, mengintruksikan seluruh jajaran terkait, percepat penanganan stunting agar angkanya tidak lagi bertambah.
Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir sigap dalam percepatan penurunan stunting ini. Kendati kasusnya sangat jauh dari rata-rata persentase nasional.
Gerakan percepatan penurunan stunting disuarakan wali kota, agar kasus-kasus yang ada segera tertangani maksimal, sehingga tidak ada lagi penambahan kasus.
Pemerintah Kota Kendari, sejauh ini telah membentuk tim percepatan penanganan stunting dan penurunan angka kemiskinan melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting
(DASHAT).
Tim percepatan itu bekerja melakukan pendampingan keluarga yang tersebar di 65 kelurahan pada 11 kecamatan di Kota Kendari.
Adanya tim tersebut bukti komitmen Pemkot Kendari benar-benar serius menurunkan angka stunting," katanya, Jumat (20/5)2022).
Tim yang terbentuk melaksanakan tugasnya memberi pendampingan, bimbingan konseling, dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan pranikah kepada calon pengantin.
“Tujuannya agar pasangan pranikah lebih dulu tahu soal kesiapannya mendapatkan kehamilan yang sehat pasca menikah," tuturnya.
Tugas-tugas itu tambah wali kota, dilakukan dibawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kota Kendari Dinas Kesehatan, juga dikerjasamakan dengan aparatur di kecamatan, kelurahan dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
Dalam penanganan kasus, wali kota juga menyelenggarakan rembug stunting di masyarakat. Rembug stunting dirancang membahas seputar dampak dan pengaruh stunting serta menawarkan solusi penanganannya.
Advertorial
Jurnalis DetikAnoa.com dilengkapi tanda pengenal saat meliput. Demi menjaga independensi diharapkan tidak memberikan sesuatu kepada jurnalis DetikAnoa.com saat menjalankan tugas jurnalistik. DetikAnoa.com melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Komentari Berita